Asiknya Bermain Musik Di Bius Café And Restaurant, Malang

Asiknya Bermain Musik Di Bius Café And Restaurant, Malang – Rasa nyaman adalah satu hal yang sangat penting dan harus disediakan oleh pengelolah tempat usaha seperti café dan restoran. Jika pengunjung merasa tidak nyaman maka ia tidak akan kembali lagi. Rupanya, pengelolah Bius Café And Restaurant menyadari hal itu sehingga menjadikan kenyamanan pengunjung sebagai prioritasnya termasuk keikut-sertaannya dalam bermain musik.

Kali ini, penulis mencoba mengulas tentang rasa nyaman berada di Bius Café And Restaurant dengan nara sumber alumni STIKI Malang angkatan 1988 yang pada hari Sabtu, 7 Juli 2018, berkunjung ke tempat ini.

Alumni STIKI88 di Bius Cafe And Resto
Alumni STIKI88 di Bius Cafe And Resto

Sama seperti pengunjung lain, setelah melakukan reservasi sebelumnya, beberapa alumni STIKI 88 ini datang dan langsung menuju ke meja yang telah disediakan. Melihat keunikan dan keindahan café ini, maka spontan mereka berfoto bersama seperti terlihat pada foto-foto berikut ini.

Alumni STIKI88 Di Bius Cafe ANd Restaurant
Alumni STIKI88 Di Bius Cafe And Restaurant
kika : Kadwi S, Danik, Mbah dan Imam S

Pose Bebas Alumni STIKI88 Di Bius Cafe
Pose Bebas Alumni STIKI88 Di Bius Cafe

Senyum ceria Alumni STIKI88 Di Bius Cafe And Resto
Senyum ceria Alumni STIKI88 Di Bius Cafe And Resto

Pose ala model 80 Di Bius Cafe And Restaurant
Pose ala model 80 Di Bius Cafe And Restaurant

Kemudian, setelah puas mengabadikan momen kebersamaan mereka, saatnya menikmati makanan khas Café unik ini. Dari beberapa menu makanan yang mereka pilih, terlihat dengan lahap mereka menyantapnya. 

Menyantap hidangan di Bius Cafe And Resto
Saatnya makan di Bius Cafe And Resto

Ketika terdengar lantunan suara musik, naluri bermain musik yang dimiliki oleh beberapa alumni mengajak mereka pindah ke lantai dua dimana pengunjung dapat menikmati live music. Tanpa berlama-lama lagi, mereka pun turut ambil bagian dalam bermain musik dengan bermain gitar dan menyanyikan beberapa lagu.

Band STIKI88 Di Bius Cafe And Resto
Band STIKI88 Di Bius Cafe And Resto
Sang Manajer duduk manis

Performa Alumni STIKI88 Di Bius Cafe Malang
Performa Alumni STIKI88 Di Bius Cafe Malang

Dan, mereka pun terlihat begitu menikmati. Meskipun tidak sehebat para pemain musik professional namun permainan mereka cukup nyaman di telinga dan dapat dinikmati oleh pengunjung Bius Café lainnya. Seperti dapat kita lihat dari foto-foto dan video berikut ini.






Karena keterbatasan waktu, para alumni STIKI 88 ini pun mengakhiri kegiatannya di Bius Café And Restaurant.

Namun, kesan yang begitu mendalam akan rasa nyaman berada di café milik dua dokter spesialis ini terlihat jelas pada wajah-wajah mereka. Sehingga terpatri niat dalam hati mereka untuk kembali lagi pada kesempatan lain ke restoran ini bersama teman-teman yang lain pula.

Itulah pengalaman wisata kuliner alumni STIKI 88 Malang, saat hangout bersama menyambut kedatangan teman dari Jogyakarta di Bius Café And Restaurant, Malang.

Sebagai penutup,
“Mudah mendatangkan pengunjung baru akan tetapi sulit membuat pengunjung lama datang kembali.”

Tunggu apa lagi, mari kita kunjungi café unik dan menarik ini. Ayo dolen rek..

Semoga bermanfaat..

Artikel Lainnya :



Orem-orem : Makanan Khas Kota Malang, Resep dan Warung Penjualnya

Orem-orem : Makanan Khas Kota Malang, Resep dan Warung Penjualnya  - Nama Orem-orem bagi masyarakat kota Malang sudah sangat dikenal terutama bagi para Jelita atau Lolita. Namun, generasi muda sekarang ini mulai jarang yang tahu salah satu makanan yang menjadi ciri khas kota Malang ini, mengingat banyaknya kuliner dengan berbagai varian baru banyak bermunculan.

Sehingga agar makanan khas Malang warisan leluhur ini tidak hilang dimakan jaman, kali ini kita bahas tentang Orem-orem baik resep maupun warung penjualnya yang terkenal di kota Malang.

Orem-orem : Makanan Khas Kota Malang, Resep dan Warung Penjualnya
Gambar : Merdeka, Malang
Menurut Wikipedia, Orem-orem adalah masakan kuliner Jawa dari Kota Malang yang berbahan dasar irisan tempe goreng, ayam, dan dimasak bersama kuah santan kental. Cara menyajikan makanan khas ini adalah dengan menambahkan ketupat iris yang diberi tauge, tempe dan disiram kuah sayur kuah santan. Rasa kuah orem-orem mirip seperti sayur lodeh dengan rasa sedikit pedas, dan bisa ditambah kecap manis dan sambal sesuai selera.

Sekilas Tentang Orem-orem Malang

Pada masa lalu, di kota Malang, Orem-orem hanya disajikan dalam acara hajatan seperti pernikahan dan syukuran. Namun mulai tahun 1980-an, mulai banyak penjual orem-orem baik di warung tradisional maupun di kaki lima. Kepopuleran kota Malang sebagai penghasil Tempe Malang dan Kripik Tempe turut mendongkrak popularitas Orem-orem yang berbahahan dasar tempe menjadi makanan khas kota Malang.

Satu hal lagi yang membuat orem-orem menjadi unik adalah cara masaknya yang menggunakan bahan bakar arang, karena bara api arang yang tak mengubah aroma bumbu dasarnya.

Baca Juga : Tempe : Makanan Khas Asli Indonesia, Manfaat dan Hak Patennya

Warung Orem-orem Di Malang

1. Orem-orem Jl. Blitar

Salah satu penjual Orem-orem khas Malang yang terkenal adalah warung orem-orem di jl. Blitar, Malang. Masuk lewat samping kantor Bea Cukai Jl. Surabaya, kita akan menemukan warung dibalik rimbunnya pepohonan. Itulah warung orem-orem terkenal di kota Malang.

Warung Orem-orem Jl. Blitar, Malang
Warung Orem-orem Jl. Blitar, Malang

Jika dulu penjualnya masih mengenakan sarung saat berjualan sambil cangkrukan di Jl. Jakarta di depan rombongnya, sekarang ini sudah memiliki warung permanen sendiri.

Tampak pada foto diatas, Paidjo, sepeda lipat kesayangan dari Satrio Hartoko yang mengantarkan pemiliknya menelusuri perjalanan kuliner di kota Malang. Pada kesempatan ini, Rio menghabiskan dua mangkok Orem-orem. Mungkin ia lapar setelah Gowes keliling kota Malang.

Dua mangkok Orem-orem
Dua mangkok Orem-orem Satrio Hartoko

2. Orem-orem Singosari

Jika dari arah kota Malang menuju Surabaya, tepat di depan pasar Singosari atau di sebelah barat toko buku “Dian Ilmu”, ada sebuah warung Orem-orem yang memiliki citarasa asli dan unik..

Orem-orem : Makanan Khas Kota Malang, Resep dan Warung Penjualnya
Orem-orem Ayam

Saat ini, selain kedua warung diatas, memang agak susah menemukan penjual makanan khas Malang ini. Namun, jika anda beruntung maka anda dapat menemukannya di pedagang kaki lima. 

Resep Orem-orem Malang

Jika anda ingin mencoba membuat sendiri Orem-orem khas Malang, maka berikut ini adalah resep makanan tempo doeloe itu.

Bahan-Bahan

  • 100 gram tempe
  • 150 gram tahu
  • 1 liter santan
  • 1 lembar daun salam
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1,5 sdt garam
  • 1,5 sdm gula merah
  • Minyak untuk menumis secukupnya
  • Bumbu Halus:
  • 5 butir bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 1 sendok makan ketumbar
  • 2 butir kemiri
  • 2 cm kencur
  • 2 cm lengkuas


Bahan Pelengkap 

  • 3 buah lontong (potong-potong)
  • Toge/kecambah (rebus sebentar)
  • Telur bebek rebus (potong jadi dua)
  • Bawang merah goreng (untuk taburan)

Ketupat sebagai pelengkap Orem-orem
Ketupat sebagai pelengkap Orem-orem

Cara Membuat

  • Potong tempe dan tahu bentuk korek api (atau sesuai selera). Sisihkan.
  • Tumis bumbu halus hingga wangi. Masukkan daun salam dan daun jeruk.
  • Tuang santan dan beri bumbu garam dan gula merah. Masukkan tempe-tahu, aduk hingga matang.
  • Matikan api. Sajikan dengan bahan pelengkap


Penutup

Itulah sekelumit ulasan kuliner tentang Orem-orem yang menjadi salah satu makanan khas kota Malang baik sekilas tentang sejarahnya, resep dan warung penjualnya. Selain Bakso Malang, TempeMalang dan Pangsit atau Cwie Mie Malang, ternyata Orem-orem adalah makanan khas asli Malang.

Jika anda berkunjung ke kota Malang, jangan lewatkan untuk merasakan sensasi citarasa unik kuliner khas Malang ini.

Semoga Bermanfaat..

Sumber Gambar dan Informasi : Satrio Hartoko dan Mbah Maryanto

Artikel Lainnya :


Mau Apa Lagi Setelah Reuni?

Mau Apa Lagi Setelah Reuni? – Reuni STIKI angkatan 1988 telah berlalu. Gaungnya masih terasa di hati. Betapa kebersamaan yang sehari itu ternyata belum mampu meredakan kerinduan selama bertahun-tahun lamanya. Rasanya ingin mengulang kembali momen bahagia itu dalam waktu yang lebih lama lagi.

Pra Reuni
Makan bersama acara Pra Reuni

Namun, seperti biasanya, setelah acara reuni maka bekasnya akan hilang secara perlahan kemudian lenyap sama sekali. Lalu merencanakan lagi untuk reuni tahun berikutnya dan berikutnya lagi. Biasanya dilakukan secara sporadis tanpa perencanaan yang matang.

Sehingga semakin lama peserta reuni semakin berkurang dan rasanya menjadi hambar karena hanya mengulang kegiatan yang sama setiap tahunnya.

Lalu kegiatan reuni seperti apa  sebaiknya?

Jawabannya adalah reuni yang bekas, kesan dan ikatannya terus berlangsung sepanjang masa seperti tema “Nawak Sak Lawase.” Memang terkesan seperti sebuah mimpi. Terlalu ideal.

Tapi, sudah banyak contoh reuni yang mampu menautkan hati para alumni menjadi satu ikatan kebersamaan yang solid dan kuat. Lalu dengan kebersamaan itu mewujudkan satu komunitas yang bermanfaat dan berdaya guna bagi anggotanya.

Bagaimana dengan kita, alumni STIKI88? Mampukah kita mewujudkan mimpi bersama itu? Ataukah kita tetap seperti sediakala, sibuk dengan diri sendiri saja?

Memang keinginan tersebut hanyalah sebuah mimpi apabila kita tidak mau dan tidak berusaha untuk mewujudkannya. Namun, alumni STIKI88, mulai tergerak untuk menjadikan reuni STIKI88 pada tahun 2018 ini sebagai dasar bagi kelangsungan kebersamaan yang solid, berempati dan sosial.

Mewujudkan Mimpi STIKI88 Setelah Reuni

Pada sesi terakhir acara reuni yaitu acara makan malam bersama di restoran Ria Jenaka, Batu. Para alumni sempat membahas beberapa kegiatan yang akan dilakukan setelah acara reuni selesai.

Sesi terakhir reuni di Ria Jenaka
Sesi terakhir reuni
Makan malam bersama di restoran Ria Jenaka, Batu

Kemudian untuk lebih mematangkan gagasan tersebut, pada hari Minggu, 15 April 2018, beberapa alumni berkumpul kembali di Java Dancer Coffee Roaster, Malang.

Kumpul bersama lagi di Batavia Cafe, Malang
Kumpul bersama lagi di Java Dancer Coffee Roaster, Malang

Dari diskusi yang telah dilakukan dicapai kesepakatan sebagai berikut.

1. Membuat Database Alumni

Data dari setiap alumni adalah bagian terpenting dalam suatu komunitas Alumni sehingga sangat perlu membuatnya menjadi satu database yang dapat diakses kapan pun dan dimana pun kita berada.

2. Membuat Blog atau Website

Sebagai alumnus di bidang Informatika, memang sudah seharusnya memiliki Blog atau website yang dapat menjadi media bersama.

3. Kas Alumni

Untuk menjalankan kegiatan alumni dibutuhkan sumber dana yang dikumpulkan bersama dalam periode tertentu yang menjadi kas alumni. Tentang besaran jumlah iuran dan periode pengumpulan dananya  masih belum ditetapkan.

Itulah beberapa agenda jangka pendek dari alumni STIKI88 dalam rangka mewujudkan mimpi bersama menjadi satu komunitas alumni yang solid dan berdaya guna bagi anggotanya.

Kesimpulan

Mengumpulkan teman-teman yang sudah 25 tahun berpisah adalah sesuatu hal yang sulit namun hal ini sudah dapat dilakukan oleh Panitia Reuni STIKI Malang angkatan 1988 meskipun tidak seluruh alumni bisa hadir. Sehingga sangat disayangkan apabila acara yang direncanakan jauh-jauh hari ini tidak ada kelanjutannya atau hanya sekedar acara hit and run saja.


Semoga Bermanfaat..

Artikel Lainnya :





Balada Petualangan Gowes Malang Batu Satrio Hartoko

Balada Petualangan Gowes  Malang Ke Batu Satrio Hartoko – Pada hari libur Isra Mira’j kemarin, Satrio Hartoko, alumni STIKI88 dan seorang penghobi Gowes, melakukan perjalanan seorang diri saat berlibur ke kota Malang. Rute yang dipilih adalah Malang menuju Batu.  Namun, petualangan pria penggemar mobil antic ini tak seindah bayangannya sehingga berakhir dengan linangan air mata. Tak ubahnya sebuah kisah balada.

Satrio Hartoko
Satrio Hartoko dan Paidjo

Saat menulis kisah ini, ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati, mungkin sebagian dari kita juga memikirkan hal yang sama yaitu apakah “gowes” itu?

Ternyata setelah mencari referensi kesana kemari, Gowes itu memiliki makna mengayuh pedal pada sepeda. Memang belum ada referensi yang jelas dan sah tentang asal kata Gowes ini namun para pecinta sepeda onthel nasional telah mengukuhkan bila Gowes adalah aktifitas dalam bersepeda.

Satu hal yang menjadi permasalahan bagi penggemar Gowes di tanah air adalah belum adanya jalur tersendiri yang disiapkan pemerintah bagi para pemakai sepeda pancal ini. Padahal dengan menggunakan sepeda onthel, akan mengurangi kemacetan dan polusi udara terutama di perkotaan.

Nah, sekarang kita kembali pada perjalanan gowes Satrio Hartoko.

Persiapan Gowes Satrio Hartoko

Dengan tujuan utama menghadiri acara reuni STIKI88 di Malang, Satrio Hartoko tidak melewatkan acara liburan ini tanpa aktifitas Gowes. Sehingga PAIDJO, nama sepeda kesayangannya, dibawa juga menggunakan kereta api dalam perjalananya dari Semarang menuju kota Malang.

Paidjo Dalam Kereta Api
Paidjo (atas) dalam Kereta Api

Paidjo adalah sepeda lipat merk Brompton dengan ukuran roda 16 inch dan gear percepatannya 6 speed. Sepeda lipat warna ijo atau hijau inilah yang selalu menemani Satrio dalam petualangan Gowesnya baik di dalam kota maupun saat berada di luar kota.

Paidjo di Stasiun Malang
Paidjo di Stasiun Malang
Untuk melengkapi kenyamanan dalam bergowes-ria, Satrio memasang aplikasi Endomondo Sport Tracking yang diinstall pada HP androidnya.

Petualangan Gowes Malang – Batu, Satrio Hartoko

Pagi hari sekali, start dari rumah kakaknya, Jalan Kecubung, Perumahan Batu Permata, Tlogomas, Malang.  

Rute Map Petualangan Gowes Rio
Rute Map Petualangan Gowes Rio

Rio mengayuh sepedanya menuju alun-alun Merdeka, Malang. Lalu mulai menyusuri jalanan kota Malang menuju arah kota Batu. Petualangan gowesnya berjalan lancar sambil sesekali berhenti untuk istirahat serta ber-selfie ria mengabadikan momennya dengan latar pemandangan di sekitarnya.

Pemandangan Alam di Jun Rejo
Pemandangan alam di Jun Rejo, Batu

Hotel Jambu Luwuk, Batu
Hotel Jambu Luwuk, Batu
Batu Secret Zoo
Batu Secret Zoo, Batu

Dekat Museum Angkut, Batu
Pemandangan dekat Museum Angkut, Batu
Alun-alun Kota Batu
Alun alun Kota Batu

Sarapan Kupang ayu, Pinggiran jalan Sengkaling
Sarapan Kupang Ayu di pinggiran jalan Sengkaling

Satrio memilih tempat-tempat wisata sebagai titik pemberhentiannya dengan niatan akan mengunjungi tempat tersebut nantinya.

Balada Petualangan Gowes Satrio Hartoko

Dalam perjalanan pulang menuju rumah kakaknya, tepatnya di taman Merjosari, tiba-tiba sebuah mobil sedan menabraknya dari belakang. Rio terjatuh dengan luka memar di tubuhnya. Sepedanya juga rusak, ban sepedanya sampai melengkung terkena benturan mobil tersebut.

Namun sebagai seorang penggowes sejati yang sudah siap menghadapi masalah di jalanan, Rio bangkit lalu bergegas menghampiri pengemudi mobil sedan yang menabraknya. Meskipun emosi meledak-ledak di hatinya, namun dengan dingin ia menyelesaikan masalah itu.

Dan, masalah pun dapat diselesaikan dengan damai. Pengemudi mobil sedan tersebut mengantarkannya pulang sampai ke rumah.

Loka memar dan Paidjo yang bengkok
Kondisi Rio dan Paidjo
sehabis ditabrak mobil sedan

Meskipun hanya luka-luka ringan di sekujur tubuhnya, namun musibah ini cukup membuatnya menitikkan air mata walau hanya di dalam hati. Terlebih lagi saat sang istri tercinta mengetahuinya, maka kekhawatiran seorang istri seolah menambah perih luka di kakinya.

Untunglah, pasangan satu kampus ini sudah saling memahami satu sama lain sehingga musibah ini dijadikan sebagai bahan renungan agar lebih berhati-hati dalam setiap perjalanan.

Penutup

Itulah sepenggal kisah balada yang dialami Satrio Hartoko, alumni STIKI88, Dalam petualangan Gowesnya dari Malang ke Batu. Tepat sehari sebelum menghadiri acara reuni STIKI angkatan 1988 di Kampus elang, jalan Tidar 100, Malang.

Peristiwa tersebut dapat dialami oleh siapa saja terutama para penggemar Gowes sehingga perlu campur tangan pemerintah dalam mengatur dan mempersiapkan infra struktur bagi pengguna jalan khususnya pengguna sepeda onthel.

Semoga bermanfaat..


Artikel Lainnya :



Kidung Pertemanan Kusuma Wardhani

Kidung Pertemanan Kusuma Wardani – Ketika membaca puisi yang dikirimkan oleh Dhani nama panggilan Kusuma Wardhani, wanita mungil dan imut alumni STIKI88, sejenak hati saya bergetar. Bukan karena orangnya, namun makna dibalik rangkaian puisi tersebut terasa begitu dalam dan menyentuh nurani.

Kidung Pertemanan Kusuma Wardhani

Mungkin, 25 tahun yang lalu, kita belum memahami arti pertemanan dalam kehidupan kita. Seiring dengan semakin matangnya kepribadian kita masing-masing, kata “pertemanan” menjadi sesuatu yang sangat berharga. Tentunya, kita akan memilih jenis pertemanan yang terbaik.

Seperti apakah pertemanan yang baik itu?

Jawabannya, ada dalam bait-bait puisi berikut ini.

Kidung Pertemanan Kusuma Wardhani

P E R T E M A N A N

Bertemanlah apa adanya, bukan ada apanya..
Nikmati semua canda tawa..
Hargai semua perbedaan..
Percaya kualitas teman kita..

Jaga perasaannya..
Tutupi aibnya..

Bantu ketika dia terpeleset..
Sediakan bahu ketika dia menangis..
Tepuk tangan ketika dia sukses..
Sebut namanya dalam doa kita..

Bukan iri ketika dia dipuji orang..
Bukan bahagia saat tahu dia sedih..
Bukan kecewa ketika dia lebih maju..
Bukan tertawa saat dia menderita..

Doa dan Harapan Kusuma Wardani

Kusuma Wardhani
Dani atau Kusuma Wardani
Bertemanlah dengan Hati yang Baik dan Tulus ketika hatimu baik dan tulus, Percayalah.. Allah juga akan selalu bersama kita.

Bersahabatlah terus, sampai Allah memanggil Kita Pulang..

Semoga teman-teman tetap sehat wal'afiat agar dapat melaksanakan ibadah dengan khusyu dan mengerjakan aktivitas yang bermanfaat bagi  orang banyak.. Tetap terus bersilahturrahim.

Aamiin .

Penutup

Itulah ulasan tentang “Kidung Pertemanan Kusuma Wardani”. Pertemanan, satu kata yang mudah diucapkan namun sangat sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di usia yang sudah menjelang Jelita atau Lolita, pastinya, kita sudah merasakan berbagai macam pertemanan sehingga sekaranglah waktunya kita menentukan jenis pertemanan yang terbaik.

Baca Juga : Jelita And Lolita

Karena kita sudah berada di penghujung masa.

Semoga bermanfaat..



Selecta : Sejarah, Lokasi, Rute, Fasilitas Dan Perjalanan Alumni STIKI88

Selecta : Sejarah, Lokasi, Rute, Fasilitas Dan Perjalanan Alumni STIKI88 – Sebelum adanya tempat-tempat wisata baru di kota Batu, bagi masyarakat Malang Raya, Selecta adalah objek wisata yang identik dengan kota Batu. Karena Selecta merupakan tempat wisata dan peristirahatan tertua di kota apel ini.

Dalam rangkaian acara reuni alumni STIKI angkatan 1988, hari Sabtu 14/April 2018, alumni kampus elang ini mengadakan perjalanan wisata bersama ke Selecta, Batu.

Selecta : Sejarah, Lokasi, Rute, Fasilitas Dan Perjalanan Alumni STIKI88

Sebelum mengulas perjalanan alumni STIKI88, sebaiknya kita membahas terlebih dahulu tentang objek wisata Selecta, Batu, mulai dari sejarahnya, lokasi, tarif dan fasilitas yang tersedia.

Selecta, Batu 

Wisata Selecta atau taman Selecta merupakan tempat wisata yang sangat indah dengan udara pegunungan yang segar dan jauh dari polusi, taman-taman bunga beraneka ragam, pepohonan hijau dan air yang melimpah ditambah wahana permainan, menjadikan tempat ini sebagai wisata favorit bagi keluarga, pasangan dan teman-teman.

Lokasi Selecta, Batu

Objek wisata Selecta berada di desa Tulungrejo, kecamatan Bumi Aji, Batu. Dari alun-alun Batu, jaraknya sekitar 4 km. Namun, padatnya kendaraan terutama pada hari libur membuat perjalanan menuju Selecta menjadi lebih lama.

Selecta : Sejarah, Lokasi, Rute, Fasilitas Dan Perjalanan Alumni STIKI88

Selecta memiliki taman bunga yang luasnya sekitar 18 hektar dan wahana seluas 8 hektar.  Satu tempat wisata yang sangat luas dan sangat indah serta tertata rapi sehingga menjadi destinasi wisata unggulan di kota Batu yang mampu menarik wisatawan baik lokal maupun manca Negara.

Sejarah Wisata Selecta, Batu

Objek wisata tertua di kota Batu ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada tahun 1920 hingga 1928, warga Belanda yang bernama Ruyter de Wildt membangun tempat ini sebagai tempat peristirahatan. Pada masa penjajahan dulu, bangsa Belanda memang memilih kota Batu sebagai daerah peristirahatan.

Dan, sejarah Indonesia mencatat bahwa Presiden pertama  Republik Indonesia  bersama wakilnya, Soekarno dan M. Hatta, pada tahun 1925 hingga 1955 menggunakan Selecta sebagai tempat peristirahatannya.

Bahkan dalam perjalanan sejarah Indonesia, Selecta merupakan salah satu tempat untuk merumuskan keputusan penting kenegaraan.

Selecta : Sejarah, Lokasi, Rute, Fasilitas Dan Perjalanan Alumni STIKI88

Namun, pada tahun 1949, Selecta dibumi-hanguskan oleh warga sekitar. Tapi kemudian, 47 orang yang sekarang tergabung dan menjadi pemilik saham, membangun kembali Selecta dan menjadikannya sebagai tempat wisata favorit di Malang Raya.

Fasilitas Objek Wisata Selecta

Selecta : Sejarah, Lokasi, Rute, Fasilitas Dan Perjalanan Alumni STIKI88

Fasilitas yang tersedia di objek wisata Selecta terbilang sangat lengkap, terjaga kebersihannya dan tertata rapi. Berikut ini adalah beberapa fasilitas yang ada di objek wisata alam ini.

1. Rumah Makan, Café dan Foodcourt
Mencari makanan di Selecta sangat mudah karena sepanjang lokasi wisata tersedia foodcourt, café dan restoran. Namun, harus tetap hati-hati, mengingat harga makanan di Batu terutama di lokasi-lokasi wisata cukup mahal.

2. Tempat Parkir
Tempat parker di Selecta sangat luas, aman, tertata dan dikelolah secara professional oleh manajemen wisata.

3. Tempat Ibadah
Jika waktunya menjalankan kewajiban ibadah sholat bagi wisatawan maka sebuah mushola yang bersih tersedia.

4. Toilet
Toilet umum yang bersih dan terawat juga disediakan secara gratis.

5. Panggung Hiburan
Fasilitas panggung hiburan untuk menghibur para wisatawan juga tersedia yang menyajikan berbagai genre lagu mulai dari campur sari, dangdut hingga musik pop.

6. Mobil Pengantar Wisatawan
Bagi wisatawan yang tidak menggunakan mobil pribadi jangan khawatir karena pengelolah Selecta menyediakan mobil antar-jemput mulai dari gerbang masuk sampai lokasi wisata.

Tarif Masuk Dan Wahana Permainan di Selecta

Biaya tiket masuk taman wisata Selecta sebesar Rp. 25.000 pada hari biasa namun pada hari-hari libur sebesar Rp. 30.000 sedangkan untuk bermain di wahana permainan tertentu yang tersedia harus membayar lagi dengan tariff sebagai berikut.
  1. Kolam renang, gratis
  2. Water boom anak, gratis
  3. Taman Air Kamandanu
  4. Flying Fox dengan tarif Rp. 20.000 per orang
  5. Menunggang Kuda untuk anak umur 5 tahun keatas dikenakan tariff Rp. 10.000
  6. Perahu Bebek air Rp. 15.000 per orang
  7. Goa Singa dan Taman Singa, gratis
  8. Sky Bike, tarifnya Rp. 20.000

Penginapan Di Selecta

Untuk wisatawan dari luar kota atau manca Negara yang ingin menikmati suasana menginap di Selecta, manajemen wisata menyediakan penginapan dengan harga kamar sebagai berikut.
  1. Cottage, Rp. 2.300.000
  2. Family, Rp. 750.000
  3. Deluxe, Rp. 850.000
  4. Superior, Rp. 500.000
  5. Standard, Rp. 450.000

Perjalanan Alumni STIKI 88 Di Selecta

Kebetulan salah seorang alumni STIKI88 mengenal salah satu pemegang saham Selecta sehingga rombongan alumni STIKI88 dapat memasuki tempat wisata ini dengan gratis namun harus tetap membayar untuk makanan atau minuman yang dipesan.

Ngobrol bersama Pak Andoyo dan Pak Wasis
Ngobrol bersama Pak Andoyo dan Pak Wasis

Saat ini, sungguh jauh berbeda apa yang dilakukan oleh para alumni STIKI88. Jika 25 tahun yang lalu, mengunjungi tempat wisata adalah saatnya melakukan pendekatan atau pacaran. Namun, sekarang ini yang dilakukan hanya duduk-duduk minum kopi ditemani aneka camilan dan ngobrol ngalor ngidul saja.

Selecta : Sejarah, Lokasi, Rute, Fasilitas Dan Perjalanan Alumni STIKI88

Meskipun begitu, berkumpul kembali dengan teman-teman lama terasa menyenangkan dan seolah membuat semangat muda muncul kembali. Terlihat pada foto-foto berikut ini.

Selecta : Sejarah, Lokasi, Rute, Fasilitas Dan Perjalanan Alumni STIKI88


Selecta : Sejarah, Lokasi, Rute, Fasilitas Dan Perjalanan Alumni STIKI88

Selecta : Sejarah, Lokasi, Rute, Fasilitas Dan Perjalanan Alumni STIKI88

Penutup

Demikian ulasan tentang objek wisata Selecta, Batu. Semoga informasi tentang berbagai hal menyangkut tempat wisata tertua di kota Batu ini termasuk perjalanan wisata dalam rangkaian reuni STIKI88 dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Salam Pentium..


Reuni STIKI 88 2018, Nawak Sak Lawase

Reuni STIKI 88 2018, Nawak Sak Lawase - Berpisah setelah lebih dari 25 tahun dan ada momen spesial, tentu tak bakal disia-siakan. Apalagi sepanjang waktu itu, banyak cerita yang sudah terjadi. 

Tak heran jika alumni STIKI angkatan 1988, benar-benar menjadikan momen reuni tersebut, sebagai ajang melepas kangen. Dan pertemuan yang sudah ditunggu sejak seperempat abad itu, berlangsung Sabtu (14/4) kemarin.

Reuni STIKI 88 2018, Nawak Sak Lawase
AlumiSTIKI 1988 bersama Ketua dan Staff Pengajar

Tidak mudah mengumpulkan alumni yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Belum lagi, kesibukan dan pekerjaan yang sulit ditinggal. Tak heran jika, menentukan waktu yang tepat, menjadi prioritas utama.

Setelah melewati perundingan yang cukup panjang, akhirnya diputuskan, Sabtu kemarin di kampus Elang, rencana itu dapat terwujud.  Acara utamanya,  mengenang kembali 30 tahun bersama-sama saat kuliah di kampus yang berlokasi di Jalan Tidar 100, Malang ini.

Meskipun banyak alumnus yang datang kesiangan, terutama yang bekerja di luar kota, namun acara reuni tetap berlangsung cukup meriah. Ada tiga acara yang dilakukan di kampus STIKI yaitu sarapan pagi, penyampaian kesan dan pesan alumni, keliling kampus dan makan bakso bersama.

Sarapan pagi bersama
Sarapan pagi bersama dengan menu tradisional Jawa.

Bertema “Nawak Sak Lawase”  menjadi jembatan penghubung dalam menjalin tali silaturahmi kembali, bersama teman-teman alumni STIKI.

Penyampaian pesan dan kesan alumni
Penyampaian pesan dan kesan alumni diwakili Maryanto alias Mbah

Pesan Pak Andoyo
Pesan  dari kampus yang disampaikan
Bpk. Andoyo 

Hadir di acara itu,  Ir. LN. Andoyo, mantan Ketua STIKI. Termasuk beberapa dosen jaman dulu dan yang sampai sekarang, masih mengabdi di STIKI. Tidak ketinggalan Ketua STIKI saat ini, Dr Eva Handriyantini.

Pak Andoyo dan Lily Rosyadah
Pak Andoyo dan Lily Rosyada,
Alumni dari Banjarmasin

Bapak Andoyo yang sampai sekarang masih menjadi dosen di STIKI, bahkan menjadi tour guide bagi para alumni, yang ingin keliling kampus. Sekadar napak tilas dan berfoto ria. 

Foto bersama di depan kantor pusat STIKI
Foto bersama di depan kantor pusat STIKI

Pose menarik di tangga aula STIKI
Pose bersama di tangga aula STIKI

Pose bersama di halaman STIKI
Pose bersama di halaman STIKI

Yang menarik juga, makanan jaman dulu, ikut dihadirkan. Bakso Cak To. Lengkap dengan penjualnya. Apalagi bakso itulah, yang ikut menemani saat aktivitas di kampus. 

Makan Bakso bersama
Makan Bakso Cak To bersama-sama

Bakso Cak To
Antri makan bakso Cak To

Termasuk diantara, menjadi jujugan untuk ngutang atau lupa membayar. Cak To dengan lapang dada menerimanya. Sehingga sosok yang sekarang menjadi pengusaha bakso ini, sudah dianggap menjadi keluarga sendiri.

Cak To Pengusaha Bakso
Rio bersama Cak To, sang pedagang bakso baik hati
6 Mantan Dara Cantik STIKI88
6 Mantan Dara Cantik STIKI88

Setelah puas beramah tamah, alumni STIKI 88 melanjutkan acara rekreasi ke Selecta, Batu. 

Dan di akhiri dengan makan bersama di restoran Ria Jenaka, Batu.

Pada akhirnya, Reuni STIKI angkatan 1988 berhasil menautkan kembali, ikatan kebersamaan masa-masa duduk dibangku kuliah. 

Mungkin dibutuhkan  pertemuan  atau acara lain, sebagai kelanjutan dari reuni ini, untuk lebih mempererat kebersamaan seluruh alumni angkatan 1988.

Semoga dengan menjalin silaturahmi akan memperpanjang usia dan memperlancar rejeki  dapat terwujud.

Salam Pentium. (*)