Reuni STIKI 88 2018, Nawak Sak Lawase - Berpisah setelah lebih dari 25 tahun dan ada momen spesial, tentu tak bakal disia-siakan. Apalagi sepanjang waktu itu, banyak cerita yang sudah terjadi.
Tak heran jika alumni STIKI angkatan 1988, benar-benar menjadikan momen reuni tersebut, sebagai ajang melepas kangen. Dan pertemuan yang sudah ditunggu sejak seperempat abad itu, berlangsung Sabtu (14/4) kemarin.
AlumiSTIKI 1988 bersama Ketua dan Staff Pengajar |
Tidak mudah mengumpulkan alumni yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Belum lagi, kesibukan dan pekerjaan yang sulit ditinggal. Tak heran jika, menentukan waktu yang tepat, menjadi prioritas utama.
Setelah melewati perundingan yang cukup panjang, akhirnya diputuskan, Sabtu kemarin di kampus Elang, rencana itu dapat terwujud. Acara utamanya, mengenang kembali 30 tahun bersama-sama saat kuliah di kampus yang berlokasi di Jalan Tidar 100, Malang ini.
Meskipun banyak alumnus yang datang kesiangan, terutama yang bekerja di luar kota, namun acara reuni tetap berlangsung cukup meriah. Ada tiga acara yang dilakukan di kampus STIKI yaitu sarapan pagi, penyampaian kesan dan pesan alumni, keliling kampus dan makan bakso bersama.
Sarapan pagi bersama dengan menu tradisional Jawa. |
Bertema “Nawak Sak Lawase” menjadi jembatan penghubung dalam menjalin tali silaturahmi kembali, bersama teman-teman alumni STIKI.
Penyampaian pesan dan kesan alumni diwakili Maryanto alias Mbah |
Pesan dari kampus yang disampaikan Bpk. Andoyo |
Hadir di acara itu, Ir. LN. Andoyo, mantan Ketua STIKI. Termasuk beberapa dosen jaman dulu dan yang sampai sekarang, masih mengabdi di STIKI. Tidak ketinggalan Ketua STIKI saat ini, Dr Eva Handriyantini.
Pak Andoyo dan Lily Rosyada, Alumni dari Banjarmasin |
Bapak Andoyo yang sampai sekarang masih menjadi dosen di STIKI, bahkan menjadi tour guide bagi para alumni, yang ingin keliling kampus. Sekadar napak tilas dan berfoto ria.
Foto bersama di depan kantor pusat STIKI |
Pose bersama di tangga aula STIKI |
Pose bersama di halaman STIKI |
Yang menarik juga, makanan jaman dulu, ikut dihadirkan. Bakso Cak To. Lengkap dengan penjualnya. Apalagi bakso itulah, yang ikut menemani saat aktivitas di kampus.
Makan Bakso Cak To bersama-sama |
Termasuk diantara, menjadi jujugan untuk ngutang atau lupa membayar. Cak To dengan lapang dada menerimanya. Sehingga sosok yang sekarang menjadi pengusaha bakso ini, sudah dianggap menjadi keluarga sendiri.
Rio bersama Cak To, sang pedagang bakso baik hati |
Setelah puas beramah tamah, alumni STIKI 88 melanjutkan acara rekreasi ke Selecta, Batu.
Dan di akhiri dengan makan bersama di restoran Ria Jenaka, Batu.
Pada akhirnya, Reuni STIKI angkatan 1988 berhasil menautkan kembali, ikatan kebersamaan masa-masa duduk dibangku kuliah.
Mungkin dibutuhkan pertemuan atau acara lain, sebagai kelanjutan dari reuni ini, untuk lebih mempererat kebersamaan seluruh alumni angkatan 1988.
Semoga dengan menjalin silaturahmi akan memperpanjang usia dan memperlancar rejeki dapat terwujud.
Salam Pentium. (*)
Bersambung : Perjalanan Alumni STIKI88 Ke Selecta Batu
Mantap om Sulis Hercules, tetap semangat menulis, tetap sehat semua... Jumpa lagi pada next reuni
ReplyDeleteSiiap ..
Deleteuapiikk.. pool bro..simple bahasanya nan mengena. poto di selecta nya mana omm
ReplyDeleteNanti pada artikel selanjutnya..
DeleteBagus kok....semoga lain kali aku bisa gabung...
ReplyDeleteYa mbak, ditunggu kehadirannya
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteJoss gandoss
ReplyDeletesiip mas sulis ....
ReplyDeleteKemarin foto jadulnya ditayangkan di slide. Bisa diulas satu kejadian di ruang klas, diluar kelas
Thank You Mas Sulis.. Muantab tenan tulisane!!
ReplyDeleteMungkin teman-teman bisa nulis kesan apa yang paling lucu yang di ingat saat masih kuliah dulu ya..